Advertorial Khusus
Kecintaan Zairullah Pada Anak Yatim, Sukses Jadi Bupati 3 Kali, Dua Periode DPR RI
DETIK BANUA.CO.ID, BATULICIN – Sosok pria berkarisma dan peduli dengan anak yatim, membuat pria ini sukses sebagai pemimpin.
Hidupnya selalu dikelilingi anak yatim dan piatu, memberikan perhatian dan menyantuni anak yatim, menjadi kunci kesukses dari pria ini.
Rasa sayangnya dan kepeduliannya terhadap anak yatim menjadikanya seperti sekarang. Tak heran bila sosok dari dr HM Zairullah Azhar ini, karirnya terbilang sukses.
Bahkan pernah dinobatkan sebagai dokter teladan, hingga akhirnya ditunjuk sebagai Pjs Bupati Tanah Bumbu pada 2003 lalu, usai kabupaten bergelar Bumi Bersujud dinyatakan resmi berdiri, berpisah dari Kabupaten Induk, Kotabaru, ia menjadi pemimpin pertama.
Setelah itu sukses terpilih menjadi Bupati. Kemudian karirnya melonjak dan terpilih menjadi anggota DPR RI selama dua periode. Dan setelah itu, ia terpanggil kembali menjadi Bupati Tanahbumbu pada 2021 lalu untuk melanjutkan program yang telah ia bangun dengan pondasi kuatnya, dimasa sebelumnya diperiode pertama.
Kini Zairullah menggaungkan Tanah Bumbu menjadi Serambi Madinah dan menerapkan program Satu Desa Satu Masjid.
Kesuksesan Zairullah itu, tak lepas dari perannya sebagai pengasuh anak yatim yang dari dulu memelihara, menyantuni ribuan anak yatim dan membangun Istana Anak Yatum Darul Azhar di Batulicin.
Kecintaannya kepada anak yatim membuat sosok dari Zairullah Azhar menjadi idola anak yatim. Ini juga menjadi salah satu pesan orang tuanya untuk memelihari anak yatim selama hidupnya.
” Memuliakan anak yatim itu sangat mulia, Allah akan menaikkan derajat kita karena memuliakan anak yatim itu, makanya itu lah yang terus kita lakukan untuk mengharap ridho Allah SWT, ” kata Zairullah, yang selalu disampaikannya ke tiap orang dan setiap acara.
Memelihara anak yatim ini, juga menjalankan pesan orang tuanya untuk merawat dan memuliakan anak yatim. Ini pula yang saya sampaikan kepada siapapun agar bisa memuliakan anak yatim.
Zairullah yang merupakan pengasuh Istana Anak Yatim Darul Azhar Batulicin, dibangun juga berdasarkan ingin memelihara anak yatim dan memberikan pelayanan pendidikan yang layak.
Bahkan sejak adanya Istana Anak Yatim itu, anak-anak asuhnya kini sudah ada ratusan yang sudah menempuh pendidikan Sarjana Strata I hingga S2. Juga ada yang sekolah ke Hadramaut untuk menempuh pendidikan.
” Alhamdulilah, sudah banyak yang sukses dan mendapatkan pendidikan dan layak. Berkat anak yatim juga, saya bisa seperti ini, ” katanya.
Tak heran jika kini Zairullah Azhar dipercaya menjadi Presiden Anak Yatim Indonesia yang memimpin Forum Nasional LKSA. (*)
Ingin Bangun Istana Anak Yatim di 38 Provinsi, Pendidikan Anak Terjamin
BATULICIN – Sosok dari Bupati Tanah Bumbu Abah Zairullah Azhar yang merupakan Pembina Istana Anak Yatim Tanah Bumbu, punya mimpi besar demi memelihara anak yatim seperti yang diamanatkan NKRI.
Dengan jabatan yang sekarang yaitu sebagai Ketua Umum Forum Nasional (Fonas) Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) telah melaksanakan rapat pimpinan Nasional (Rapimnas) di Januari 2023 lalu.
Dimomen itu, ia sampaikan keinginan besarnya dengan masa depan anak Yatim di Seluruh Indonesia. Zairullah ingin membangun Istana Anak Yatim di seluruh Provinsi di Indonesia.
Bahkan dalam rapat itu ada ekspos awal rencana pembangunan Istana Anak Yatim oleh konsultan perencanaan agar para peserta Rapimnas bisa melihat dan memahami konsep terpadu tersebut.
Menurut Abah Zairullah, dalam komplek Istana itu nantinya akan menyediakan pendidikan dasar dari tingkat TK, SD, SMP hingga SMA.
Selain itu, juga tersedia Asrama Putra dan Putri, Masjid, Auditorium serta berbagai bangunan pendukung lainnya. Dan ini perlu dukungan dari pemerintah untuk mewujudkan itu.
” Kita ingin ada Istana Anak Yatim ini agar pendidikan mereka terjamin dan bisa sukses, ” katanya.
Namun yang jadi perhatian utama adalah ketersediaan lahan. Karena bangunannya lengkap, jadi memerlukan tanah seluas hingga 10 hektar, untuk memenuhi itu.
Rencana pembangunan Istana Anak Yatim itu akan dibangun secara bertahap di 38 provinsi di Indonesia, lalu dilanjutkan dengan pembangunan di tiap kabupaten Kota yang ada.
” Mohon doa dari semuanya, karena ini akan menjadi langkah kita bersama, ini terjadi karena kita semua dan ini menjadi amal jariyah kita untuk kesejahteraan anak yatim di Indonesia,” ujarnya.
Ia berharap, semua yang dilakukan itu, kuncinya selain ikhtiar juga terus memanjatkan doa kepada Allah SWT agar rencana itu bisa terwujud dalam rangka memberikan kesempatan bagi anak yatim di Indonesia menjadi pribadi yang yakin dan optimis dalam menyongsong masa depan.
” Mari kita cintai anak yatim, agar hidup kita bisa lebih berkah, ” tandasnya.
Tahun 2024 Pemkab Tanbu Targetkan 10 Persen Angka Stunting
DETIK BANUA.CO.ID, Tanah Bumbu, UPAYA keras Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu mengurangi angka penderita stunting, membuahkan hasil. Buktinya, penderita stunting sejak beberapa tahun terakhir jumlahnya menurun.
Dibawah komando Bupati dr Zairullah Azhar, kerja keras penurunan angka stunting di Bumi Bersujud berbuah manis. Stunting sendiri adalah gangguan perkembangan pada anak yang disebabkan gizi buruk, terserang infeksi yang berulang, maupun stimulasi psikososial yang tidak memadai.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Tanah Bumbu, H Setia Budi, hasilnya menggembirakan. “Tahun 2021 angka stunting di Bumi Bersujud 18,7 %. Untuk 2022 ini target penurunan 5 persen,” tegasnya usai mengikuti rangkaian Peringatan Hari Kesehatan Nasional di Pantai Pagatan belum lama ini.
Dikatakannya, berkaca dari penilaian kinerja Delapan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting tahun 2022 periode penilaian tahun 2021, Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu meraih penghargaan sebagai kabupaten terbaik ketiga se-Kalimantan Selatan.
“Kita mengupayakan agar tahun ini Pemkab Tanah Bumbu mampu menembus angka 13,7 persen. Melampaui target nasional,” ucapnya.
Pasalnya, lanjutnya, 2024 mendatang pemerintah pusat menginstruksikan secara nasional angka stunting ada angka 14 persen lebih. “Jika kita bisa mengejar target tahun ini sudah melampaui angka nasional,” imbuhnya.
Ditambahkannya, di 2024 mendatang, Kabupaten Tanah Bumbu justru kian masif mengupayakan penurunan angka stunting, yakni sekitar 10 %. Tentunya dengan beragam langkah konkrit untuk mengintervensi angka penderita stunting di Bumi Bersujud.
“Kita bersama stakeholder berkepentingan lainnya akan membangun kerjasama yang baik agar bisa mewujudkan target itu. Isu stunting menjadi program prioritas,” terangnya.
Sebelumnya, dalam penanganan stunting Pemkab Tanah Bumbu meraih penghargaan sebagai kabupaten terbaik ketiga se-Kalimantan Selatan.
“Penghargaan itu bentuk apresiasi nasional terhadap kinerja kabupaten/kota yang sudah bekerja keras untuk mencapai angka stunting sesuai target nasional sebesar 14 persen pada tahun 2024,” bebernya.
Sementara berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 angka stunting Kabupaten Tanah Bumbu sebesar 18.7 adalah angka paling rendah dari 13 Kabupaten/Kota yang ada di Propinsi Kalsel.
Hal ini memberikan gambaran bagaimana hasil kinerja selama ini sudah menunjukkan perbaikan, dan kedepan TPPS perlu melakukan perbaikan di beberapa sektor.
“Diantaranya penajaman aksi intervensi sensitif dan spesifik, sinkronisasi perencanaan dan peningkatan alokasi anggaran, peningkatan dan implementasi inovasi di tingkat kabupaten, kecamatan dan desa, serta kerjasama dengan berbagai pihak seperti perusahaan dan perguruan tinggi,” jelasnya.
Berdasarkan peringkat hasil penilaian kinerja pemerintah kabupaten/kota lokus dan lokus nasional dalam pelaksanaan delapan aksi konvergensi penurunan stunting di Kalimantan Selatan Tahun 2022 periode penilaian tahun 2021.
“Yakni terbaik pertama yakni Kabupaten Hulu Sungai Selatan, terbaik kedua Kabupaten Tabalong, dan terbaik ketiga Kabupaten Tanah Bumbu.
Libatkan Berbagai Stakeholder dan TP PKK Kabupaten
Keberhasilan meminimalisir angka stunting di Bumi Bersujud hingga meraih penghargaan, juga bagian dari peranan banyak pihak dan berbagai stakeholder yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu.
Diantaranya Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Tanah Bumbu yang juga masif. Yakni melalui beragam inovasi dalam mencegah stunting.
Seperti menggelar berbagai kegiatan yang mengarah pada pencegahan stunting tersebut. Misalnya Jambore Kader PKK Tahun 2022.
Ketua TP PKK Tanah Bumbu, Hj Wahyu Windarti Zairullah mengatakan, melalui jambore ini dapat menggerakkan seluruh pihak untuk ikut serta dalam upaya pencegahan stunting.
“Seperti halnya dengan kader-kader PKK Desa dapat segera memberikan penyuluhan kepada masyarakat sehingga target tahun 2024 Tanbu bebas stunting dapat tercapai,” ucapnya.
Ia berharap, melalui kegiatan jambore ini menjadi bahan evaluasi, mempererat silaturahmi anggota TP PKK Kabupaten, Kecamatan, dan Desa.
“Agar juga mampu meningkatkan kreatifitas dan inovasi para kader dalam menjalankan program pokok PKK utamnya dalam pencegahan stunting,” imbuhnya.
Pemkab Tanah Bumbu Bentuk TP2S
Langkah konkrit lainnya, Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S). Langkah ini bagian dari keseriusan dalam penanganan pencegahan stunting lebih fokus dan maksimal.
Guna percepatan penanganan, TP2S Tanbu gelar pertemuan pembahasan analisis situasi program dalam rangka percepatan pencegahan stunting lintas sektor di Bumi Bersujud untuk tahun 2022.
Saat ini angka prevalensi di Tanbu beradaa pada titik 18,7 %, sehingga masih intervensi yang harus dilakukan pemerintah daerah, terutama untuk 1.000 hari pertama kelahiran.
Kemudian dibutuhkan analisis situasi program yang dilakukan guna mengidentifikasi beberapa hal seperti sebaran kasus yang terjadi, kesediaan program penanganannya, serta sasaran prioritas agar penanganan pencegahan stunting bisa berjalan dengan optimal.
Studi Banding ke Kota Batu Karena Sukses Tekan Angka Stunting
Langkah lain yang terus ditempuh, yakni dengan belajar ke daerah yang sudah sukses menurunkan angka stunting. Pemerintah Kota Batu, Jawa Timur diantaranya yang mampu menekan hingga diangka 15 persen. Padahal sebelumnya mereka berada diposisi angka 30 persen.
Kota ini pun menjadi tujuan Pemkab Tanah Bumbu untuk studi, belajar cara penanganannya. Kunjungan dipimpin langsung Ketua TP2S sekaligus Ketua TP PKK Kabupaten Tanah Bumbu, Hj Wahyu Windarti Zairullah, bulan lalu.
“Kita akan aplikasikan yang belum diterapkan di Bumi Bersujud untuk penanganan permasalaham stunting,” katanya.
Yaitu diawali dengan membuat roadmap. Kemudian melakukan kajian terhadap pokok permasalahan kondisi riil dilapangan.
Roadmapnya antara lain, menentukan lokus, pola asuh anak, perkawinan usia dini, masa kehamilan ibu, membuat modul sebagai bahan bacaan masyarakat dan bekerjasama dengan dokter spesialis anak untuk melakukan screening.
Selain itu juga bekerjasama dengan KUA setempat dalam pembekalan kesehatan reproduksi terhadap calon pengantin.
Penanganan stunting sendiri menjadi perhatian serius pemerintah. Baik pusat maupun daerah. Demikian pun Dinas P3AP2KB dan Dinas Kominfo SP Tanah Bumbu, kerap melaksanakan pertemuan pembahasan terkait stunting ini. Salah satunya menggandeng BKKBN Kalimantan Selatan.
“Adanya penguatan komitmen dan sinergi dari stakeholder dan unsur terkait di Tanah Bumbu, agar dapat saling berperan dalam wilayah dan fungsi kerjanya masing-masing sehingga percepatan penurunan stunting dapat terlaksana,” kata Kepala BKKBN Kalsel, Hamdan, kala itu.
Ia optimis, jika komitmen dapat berjalan dengan optimal, maka target penurunan stunting tahun 2024 bisa mencapai sekitar 14 persen, terlebih lagi untuk menekan angka penurunan stunting di Kalsel yang saat ini tertinggi ke-6 se-Indonesia yakni sebesar 30% berdasarkan hasil survei Status Gizi Indonesia tahun 2021. [tim]
Berbuah Manis, Zairullah Azhar Perjuangkan 8 Desa Menjadi Desa Definif
DETIK BANUA. CO.ID, Tanah Bumbu -SUNGGUH luar biasa perjuangan Bupati Tanah Bumbu dr Zairullah Azhar. Tanpa lelah dengan beragam langkah dan upaya, Kabupaten Tanah Bumbu pantas berbahagia, setelah adanya kabar baik dengan diterimanya kode Desa di Kementrian Dalam Negeri, Kamis (10/11/2022).
Ada sebanyak 8 desa yang dimekarkan yang kini definitif mendapatkan kode desa dari Kementrian desa, yang diserahkan langsung oleh Wamen Kemendagri.
Penerimaan kode desa itu dihadiri langsung Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu DR Ambo Sakka, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) serta Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Samsir.
Penerimaan Kode Desa itu dilaksanakan di hotel Horison Grand Serpong Tangerang Jakarta sekaligus Rakornas bersama seluruh Gubernur dan Bupati/Walikota Se Indonesia.
Zairullah menyambut gembira karena perjuangan bolak balik ke Kementrian Dalam Negeri, berjasil memekarkan desa. Padahal ada ribuan desa yang mengusulkan pemekaran diseluruh Indonesia, hanya 3 provinsi yang lolos yaitu di Papua, Kalsel (Tanah Bumbu) dan Jambi.
“Inilah perjuangan bersama dipimpin langsung abah Zairullah Azhar yang dilakukan untuk menjadikan desa yang bisa memaksimalkan pelayanan dan percepatan pembangunan,” kata Kepala Dinas Pemnerdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Tanah Bumbu, Samsir.
Delapan desa yang dimekarkan di Kabupaten Tanah Bumbu. Desa itu adalah Desa Karang Nunggal Kecamatan Karang Bintang. Kemudian, Desa Hidayah Makmur, Desa Plajau Mulia, Desa Kupang Berkah Jaya di Kecamatan Simpang Empat.
Selanjutnya, Desa Sido Rejo, Desa Beruntung Raya, Desa Barakat Mufakat, dan Desa Makmur Jaya di Kecamatan Satui
Sementara itu, Kepala BPKAD Tanah Bumbu, H Syamsudin, menambahkan untuk 8 desa yang mendapatkan kode desa artinya sudah sah menjadi desa dan tidak bergabung dengan desa induk lagi.
“Artinya, desa ini sudah bisa dapat anggaran ADD tahun depan dari APBD Tanbu sama seperti desa lainnya. Sementara untuk bantuan pusat masih menunggu aturannya,” ucapnya.
Dengan disahkannya 8 desa ini, artinya perjuangan Zairullah Azhar telah telah berhasil berjuang melakukan pemekaran demi maksimalnya pelayanan ditingkat desa.
“Kita salut dengan perjuangan beliau, bolak balik ke Kementrian sampai akhirnya bisa menjadi desa definitif. Dan sekarang ada dua kecamatan lagi yang berproses untuk dimekarkan di Kabupaten Tanah Bumbu, ” tandasnya.
Kado Istimewa di Hari Pahlawan Nasional
Perjuangan dengan waktu 1 tahun 3 bulan, ini adalah hari pahlawan bagi kabupaten Tanah Bumbu, karena resmi mendapatkan desa baru.
Prosesnya cukup panjang dan kerja keras Tim PMD sesuai intruksi Bupati Tanah Bumbu dr HM Zairullah Azhar karena sesuai Permendagri no 1 tahun 2017 tantang penataan desa yang mana ada 61 desa yang harus dipenuhi oleh desa induk.
Dan 8 desa persiapan yang harus dipenuhi dan minimal nilai skor terendah 90 persen dan tak kalah pentingnya batas desanya harus jelas yang mana batas desa tersebut di keluarkan ole Badan Informasi Geosfasial (BIG) Cibinong Bogor.
Desa pemekaran yang lain atau gelombang kedua tetap terproses sesuai aturan. Namun karena mendekati Pemilu, kemendagri melakukan moratorium sampai batas pemilu dan pilkada.
Kepala Dinas PMD Tanah Bumbu, Samsir, mengatakan dengan terbitnya kode desa dari kemendagri melalui Deputi Bina Adminitrasi Wilayah (BAK), abah Bupati Tanah Bumbu dr Zairullah Azhar sangat berperan yang selalu memberikan arahan dan dukungan agar desa pemekaran segera di usulkan ke pusat gelombang pertama.
“Keinginan Abah Bupati ingin adanya bukti bahwa mereka harus melakukan inovasi berupa menjadikan desa defenitif. Sehingga hal ini terbukti bahwa pemekaran desa telah diterbitkan kode desa oleh Kemendagri maka desa baru ini menjadi defenitif,” jelasnya.
Sehingga ke depan, proses selanjutnya sesuai keinginan abah bupati lagi. “Yaitu ada 2 pemekaran kecamatan baru yang dapat diusulkan yaitu pemekaran kecamatan Kusan Hilir (Kecamatan Pangeran) dan Pemekaran Kecamatan Satui,” terangnya.
Menurut Samsir ini merupakan inovasi yang luar biasa penuh perjuangan dan kerja keras bersama Tim Pemekaran Kabupaten, para camat dan desa induk yang bersinergi dalam mewujudkan desa defenitif.
“Saat ini kami terharu, penyerahan kode desa oleh mendagri bertepatan hari pahlawan ini sejarah bagi kabupaten Tanah Bumbu di Kalsel hanya Kabupaten Tanah Bumbu yang sukses melakukan pemekaran desa menjadi desa defenitif,” tukasnya.
Landasan Hukum Pemekaran Desa
Penyerahan kode desa dalam rangka untuk memberikan kekuatan hukum dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan.
Dengan adanya kode desa ini , desa persiapan 8 desa di Kabupaten Tanah Bumbu menjagi desa defenitif sama dengan desa lainnya sehingga jumlah desa menjadi 171 desa.
Langkah selanjutnya, koordinasi dengan Kemendagri terkait Kepmen sebagai dasar untuk online siak adminduk sebagai dasar pembuatan adminitrasi kependudukan kepada desa baru.
“Mengenai regulasi tinggal menyesuaikan saja yang tadinyanya desa persiapan setelah adanya kode desa berubah menjadi desa defenitif,” pungkasnya. [tim]
Konsisten Pemkab Tanbu Atasi Penyusutan Lahan Pertanian
DETIK BANUA.CO.ID, Tanah Bumbu – Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu terus konsisten dalam komitmennya menjaga dan meningkatkan produksi pangan. Khususnya kedepan sebagai lumbung pangan bagi kebutuhan Ibu Kota Negara Baru, mengingat Tanah Bumbu menjadi salah satu kabupaten penyangga.
Diantara langkah konkrit yang menjadi perhatian serius, terkait isu penyempitan areal persawahan akibat berbagai faktor. Bupati dr Zairullah Azhar melalui jajaran SKPD Pemkab Tanah Bumbu terus berupa mengatasi masalah tersebut.
Pasalnya, sebagai lumbung pangan areal persawahan menjadi faktor utama dalam menopang hal tersebut. Langkah konkrit yang disiapkan bupati dengan merealisasikan wacana pembangunan Bendungan Kusan. Kebijakan ini dipastikan akan menjadi kunci untuk meningkatkan luasan lahan pertanian.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, H Hairuddin memastikan areal pertanian semakin menyusut akibat pertumbuhan pembangunan.
Namun, wacana pembangunan bendungan kusan di Kecamatan Kusan Hulu Kabupaten Tanah Bumbu diprediksi menjadi penyelamat dalam mempertahankan dan meningkatkan produksi hasil pertanian.
Diketahui, Kabupaten Tanah Bumbu memiliki lahan pertanian seluas 16.514 hektar yang terbagi areal pertanian aktif dengan luas 10.362 hektar dan areal pertanian potensi seluas 6.151 hektar.
Potensi pertanian Kabupaten Tanah Bumbu merupakan lahan sawah irigasi teknis seluas 100 hektar, sawah tadah hujan seluas 17.134 hektar dan sawah pasang surut seluas 210 hektar.
Namun, ada penyusutan karena saat ini setiap tahun luasan areal pertanian terus mengalami penyusutan yang disebabkan oleh pembangunan jalan usaha tani, lantai jemur padi, embung hingga saluran irigasi.
“Tapi, semua itu justru sangat bermanfaat sekali bagi petani,” kata dia di ruang kerjanya kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Tanah Bumbu.
Ditambahkan dia, jalan usaha tani sangat membantu petani dalam mengangkut hasil taninya.
“Kemudian, embung dan saluran irigasi tentu berpengaruh dalam hal keberhasilan tanam karena berkaitan dengan pengairan sawah,” tambah dia.
Faktor lain, penyebab penyempitan juga disebabkan oleh pertumbuhan pemukiman.
“Ada juga pemukiman yang dibangun oleh petani. Tapi itu kan juga kepentingan tinggal petani, jadi juga bermanfaat bagi petani,” tambah dia lagi.
Diharapkan dia, aktivitas yang mengakibatkan alih fungsi lahan pertanian agar tidak sampai terjadi.
“Upaya kami saat ini dengan regulasi yang ada menahan alih fungsi seperti lahan pertanian dibangun rumah massal atau perumahan, dan juga aktivitas lain yang merubah fungsi lahan pertanian,” terang dia.
Namun, dijelaskan dia, wacana pembangunan Bendungan Kusan di Kecamatan Kusan Hulu dan Teluk Kepayang menjadi angin segar yang dapat membantu dalam peningkatan produksi hasil pertanian mencapai bahkan melampaui target prosuksi hasil pertanian.
“Apabila bendungan kusan hulu terealisasi, tentu dapat dimanfaatkan untuk mengaliri lahan pertanian,” jelas dia.
Lebih lagi, dengan adanya bendungan kusan hulu sangat mungkin bisa mengatur masa tanam lebih dari sekali dalam setahun.
“Kalau sistem pengairan bagus tentu dapat diatur masa tanam dua hingga tiga kali dan produksi hasil pertanian akan jauh meningkat,” lebih dia.
Meningkat, Panen IPDMIP Tanah Bumbu
Sebelumnya, warga Desa Sumber Baru Kecamatan Angsana Kabupaten Tanah Bumbu, belum lama tadi menggelar Panen Raya Padi Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) Tahun 2022, bulan lalu.
Warga ini tergabung dalam Kelompok Tani Guyub Rukun, Kelompok Tani Sri Mulya dan Kelompok Tani Makmur.
Menurut data ada sekitar 45 hektar untuk Musim Tanam ke 2 dengan hasil panen 5,2 ton per hektar. Perbandingan dari tahun sebelumnya, panen padi kali ini dinilai mengalami peningkatan.
“Pada tahun sebelumnya, cuma 25 hektar dengan rata-rata per hektar 4,5 ton,” ujar Saiful Huda, petani Desa Sumber Baru.
Sedangkan pada tahun sebelumnya panen mengalami penyakit, padi keracunan Fe (zat besi) karena air tidak bisa larut dengan lancar dan air selalu menggenang, sehingga zat asam naik dan padi tumbuh menguning pucat, terlihat daun padi kuning kemerahan.
“Pada tahun ini tanam padi Alhamdulillah sehat, meskipun dengan kendala normal hama tikus. Kami jual per kilo beras 12 ribu untuk yang konvensional, namun padi hasil tanam organik harga beras dijual 20 ribu per kilo,” imbuh Huda.
Para petani, berhasil panen padi dengan varietas padi Mekongga, varietas Inpari atau yang lokal dan Siam, serta varietas lokal padi Gogo Sigupai.
Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Tanah Bumbu, Lamijan, menyampaikan panen ini merupakan bentuk dukungan, dimana keadaan nasional sekarang ini sistem Swasembada.
“Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir ini, ketersediaan pangan kita yaitu beras tersedia cukup stabil,” lanjutnya.
Pola makan masyarakat Indonesia terkini dan pada pola makan masyarakat Indonesia tahun 1960/1970 itu berbeda. Presentase makanan utama masyarakat terkini itu beras.
Ditunjukkan melalui angka statistik bahwa kosumsi beras bagi orang dulu hanya 60/70 persen, ternyata kebiasaan pola makan orang dulu termasuk jenis umbi- umbian sebagai pemenuhan makanan pokok, orang dulu makan umbi sekitar 30/40 persen, sehingga beras ketersediaannya semakin terdukung.
Hal ini berbeda dengan pola makan masyarakat sekarang ini, yang mana 100 persen lebih banyak ke beras. Slogan terkini, katanya belum makan jika belum tersuap nasi. Jadi, minset masyarakat, umbi-umbian hanya sebagai bentuk makanan ringan atau cemilan, sehingga Swasembada beras sekarang ini, lebih berat karena beras menjadi bahan makanan utama masyarakat modern ini.
“Alhamdulillah Tanah Bumbu tercukupi untuk produksi beras. Produksi petani di Tanah Bumbu, dalam bentuk gabah dan benih dijual keluar daerah walaupun masih dalam lingkup Provinsi Kalimantan Selatan,” jelasnya.
Menurutnya, hal ini tak bisa disepelekan, jumlah produksi hingga ratusan ton benih padi dari petani penangkar dan penghasil benih unggul bersertifikat telah meraih prestasi tersendiri.
“Pada tahun 2021 misal kita mencapai hasil hampir 500 ton yang bisa di jual keluar daerah,” pungkasnya. [tim]
Program 1 Desa 1 Masjid Dukung Wujudkan Serambi Madinah
DETIK BANUA.CO.ID, Tanah Bumbu – PROGRAM memakmurkan masjid di semua desa melalui 1 Desa 1 Masjid merupakan komitmen Pemkab Tanah Bumbu menuju Serambi Madinah. Program ini masif dan terarah direalisasikan setiap hari dikawal langsung sang inisiator dan pelopor, Bupati dr Zairullah Azhar.
“Kami pastikan program ini berjalan tanpa batas waktu dan berkelanjutan,” tegasnya dalam setiap momen pertemuan.
Program 1 Desa 1 Masjid ini, terang Presiden Anak Yatim, dr Zairullah Azhar dilaksanakan secara serentak di 154 desa dari 12 kecamatan di Bumi Bersujud dengan didampingi oleh 54 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkab Tanah Bumbu.
“Kegiatan setiap malam Jumat semua SKPD wajib hadir di masing-masing desa binaan,” tegas dia.
Diterangkan dia, program memakmurkan 1 desa 1 masjid diisi dengan kegiatan keagamaan seperti pengajian dan lainnya.
“Kegiatan sudah berjalan sejak tanggal 7 Juli 2022 dan rutin sampai hari ini dengan didampingi oleh SKPD,” terang dia.
Program Persiapkan Generasi Islami Dimasa Mendatang
Bupati Tanah Bumbu, DR Zairullah Azhar mengatakan program 1 desa 1 masjid berlatar belakang dari berbagai kajian penelitian dengan kesimpulan apabila masjid meriah dengan diisi kegiatan keagamaan didalamnya maka kampung maupun daerah setempat dihujani berkah yang mendatangkan kebaikan.
Alasan itulah, sambung dia, Pemkab Tanah Bumbu bertekad mewujudkan cita-cita besar Bumi Bersujud harus maju pembangunannya disegala bidang.
lebih lagi, jelas dia, Kabupaten Tanah Bumbu berbatasan langsung dengan Ibu Kota Negara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur, sehingga Pemkab Tanah Bumbu perlu mempersiapkan generasi 5 hingga 20 tahun kedepan yang cerdas secara keilmuan umum. kemudian, secara keagamaan mereka mampu bersaing untuk melanjutkan pembangunan.
“Tujuan 1 desa 1 masjid ini untuk memakmurkan masjid dengan kegiatan keagamaan, terutama diisi dengan anak-anak belajar membaca Al Qur”an dan ibadah lainnya,” jelas dia.
Bahkan, saat ini sudah dilakukan penerapan sistem diniyah pada pendidikan TK, SD, dan SMP dengan menambahkan pelajaran agama dalam proses belajar mengajar di sekolah.
“Seperti melaksanakan shalat dhuha, membaca Al Qur’an, melantunkan dzikir dan lainnya,” contoh dia.
Menghidupkan Masjid melalui Anak-anak Penghafal Al Qur’an
Bupati Tanah Bumbu, dr Zairullah Azhar menargetkan masjid di desa diramaikan dengan orang-orang yang berdoa, terutama pembentukan karakter cinta masjid kepada anak-anak generasi penerus bangsa.
“Hal ini memang tidak mudah, karena meramaikan masjid perlu pengorbanan waktu, tenaga dan pikiran. Anak-anak dengan pendidikan penghafal Al Qur’an merupakan anak-anak cerdas dan inshaaAllah terjamin kesuksesannya,” terang Zairullah.
Dipastikan dia, program ini perlu keseriusan dan kesungguhan. Selain itu, diperlukan dukungan dari orang tua serta dorongan dari Dinas Pendidikaan serta Kementrian Agama dalam sinergitas.
“Gerakan kita ini bisa mendorong anak-anak sebagai penghafal Al Qur’an dalam kurun waktu 2 tahun,” yakin dia.
Diharapkan dia, anak-anak di Kabupaten berjuluk Bumi Bersujud istiqomah menjadi penghafal Al Qur’an 30 juz.
Program ini bakal Diikutkan Lomba Inovasi Daerah Tingkat Nasional
Sekretaris Daerah Tanah Bumbu, DR Ambo Sakka mengatakan Program 1 Desa 1 Masjid bakal menjadi program inovasi yang akan diikutkan dalam lomba inovasi daerah di tingkat nasional yang diselenggarakan MenPan RB RI.
“Program yang diinisiasi Pak Bupati ini lagi dipersiapkan proposalnya untuk diikutkan dalam lomba ajang inovasi daerah tingkat nasional,” ucap dia.
Dijelaskan dia, dalam penyusunan proposal melibatkan semua SKPD, Camat dan kepala desa.
“Semua yang terlibat diminta untuk membuat proposal. Nantinya proposal tersebut akan berbagi tugas seperti membuat ide inovatif, kontribusi capaian pembangunannya dan keberlanjutan kolaborasi serta pemangku kepentingan,” jelas dia.
Kemudian, lanjut dia, perlunya acuan bahwa dalam membuat proposal harus ada ringkasan, implementasi, relevansi inovasi dan kategori yang dipilih, file pendukung yang akan dibuat seperti video yang akan dijadikan suatu dokumen dan dikirim serta disimpan dalam bentuk kebutuhan arsip.
“Pak Bupati sangat berharap kepada para kepala desa dan camat serta instansi terkait agar serius pada persiapan inovasi 1 Desa 1 Masjid tersebut dan benar-benar dilaksanakan,” harap dia. [tim]
Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.